DEFINISI
Beton ialah
suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran
semen (PC), pasir, kerikil (batu pecah yang kecil-kecil) dan air dengan
perbandingan tertentu. Mutu beton ini ditentukan oleh mutu bahan dan perbandinghan
komposisinya.
Semen =
Portlandcement (PC) aadalh suatu jenis perekat hydraulis , suatu bahan perekat
yang jika diberi air akan dapat menjadi keras , karena proses kimia dari air
dan semen tersebut.
Semen dibuat dari CaO dan SiO₂ + Al₂O₃ + Fe₂O₃
Mutunya ditentukan oleh :
M = n ( n -1 ) x ²
SiO₂ + Al₂O₃ + Fe₂O₃
Harga M harus = 1,7 – 2,2
M = Modules
Hydrolis
CaO = Calcium Oxyde
Al₂O₃ = Aluniaarde
Fe₂O₃ = Ferrioxyde
SiO₂ = Silium Oxyde
Pasir = berbutir
0 – 5 mm
Terdiri atas :
1. Pasir
halus → berbutir 0
- 1 mm
2. Pasir
Kasar → berbutir 1
- 5 mm
Sebelum dipakai harus diperiksa :
1. Bersih atau kotor (kotoran organic)
2. Kekerasannya
3. Persentase air yang terkandung
4. Pemeriksaan butir-butirnya (analisa saringan)
Yang terpenting →
Analisa Saringan
Analisa saringan yang dikenal ada 2
macam saringan :
1. Satu set saringan Jerman , diameter lubang :
0,2 mm, 1 mm, 3 mm , 7 mm , 15 mm dan 30 mm
2. Satu set saringan Belanda, diameter lubang :
0,147 _ 0,296 _ 0,59 _ 1,17 _ 2,36 _ 4,70 _ 9,4 _ 18,8 dan 38,1 mm
Cara penggunaan saringan
Saringan
dengan diameter lubang terbesar di atas kemudian berurutan ke bawah. Pasir yang
sudah ditimbang ditaburkan dari atas, yang tertinggal pada tiap saringan
ditimbang dan dicatat. Hasilnya dilukiskan dalam grafik.
GRAFIK ANALISA SARINGAN JERMAN
GRAFIK ANALISA SARINGAN JERMAN
- Pada sumbu tegak dicatat pasir yang tidak menembus saringan dalam %
- Jika hasil pemeriksaan kita tergambar dalam daerah cukup baik dan amat baik, maka pasir tersebut dapat digunakan untuk beton.
- - Jika hasil pemeriksaan kita terletak di luar garis tersebut di atas, maka pasir tersebut tak dapat digunakan untuk beton.
-
Kerikil
→ berbutir
5 mm – 30 mm
Air harus bersih, tidak mengandung
kotoran organis, asam, dan garam. Air dihitung dalam % terhadap campuran kering
semen, pasir. Dan kerikil, yaitu sekitar 6
– 14%. Dan jumlah air juga mempengaruhi sifat beton.
1. Batu kenyal = Prosentage air 6 - 9%
2. Beton encer = Prosentage air 9 - 11%
3. Beton cair = Prosentage air 11 - 14%
Mutu beton sangat ditentukan oleh
prosentage air. Dari beribu-ribu percobaan ternyata dengan percobaan yang
menggunakan adukan dengan 6% air menghasilkan tekanan hancur (test kubus) yang tertinggi ≈ 307
kg/cm²
Tekanan hancur ini ditentukan oleh
harga W (water cement factor) :
W = Berat air Dalam adukan semen
Berat semen
Di samping itu mutu beton bergantung
pula atas susunan butir-butir semen, pasir, dan kerikil. Agar mutu beton
tinggi, maka campuran semen, pasir, dan kerikil harus padat. Untuk mendapatkan
campuran yang padat ini diguknakan modules kehalusan dari prof. Abrams.
Untuk menghitung modules kehalusan digunakan satu set
saringan dengan diameter lubang saring :
0,15 – 0,30
– 0,60 – 1,4 – 2,8 – 5,6 – 11,2 – 23 – 46 – 90 mm
Cara menggunakan :
-
Campuran
yang telah ditimbang lalu ditaburkan di atas saringan 0,15 yang tidak lolos timbangan harus ditimbang
dan dicatat dalam %.
-
Kemudian
ditaburkan lagi di atas saringan 0.30
dan yang tidak lolos di nomor saringan ini dicatat lagi dalam %.
-
Selanjutnya
lakukan lagi cara ini sampai dengan saringan 90 mm.
Maka : Modules
kehalusan = X %
100 %
Untuk mendapatkan konsistentie yang diharapkan dalam praktek
dapat digunakan daftar modules kehalusan yang ideal dari Prof. Abrams.
Koreksi pada daftar-daftar dari Prof.Abrams dan Zwolsman pada
pemakaian batu pecahan. Jika dipakai batu pecah sebagai pengganti kerikil atau
jika bentuk tadi tidak bulat, maka dalam table itu harus dilakukan koreksi
sebagai berikut :
1.
Untuk
batu pecah dari ukuran yang, semua bil;angan dikurangi 0,25
2.
Untuk
batu pecah dari bentuk pipih , semua bilangan dikurangi 0,40
3.
Untuk
kerikil dari bentuk piph, semua bilangan dikurangi 0,25
4.
Untuk
masa beton yang banyak apabila besar butir 20
mm, semua bilangan ditambah 0,10.
5.
Untuk
urung-urung, dinding penahan (retaining wall) dan sebagainya apabila besar
butir 40 mm, semua bilangan ditambah 0,20.
6.
Untuk
urung-urung, dinding penahan (retaining wall) dan sebagainya apabila besar
butir 80 mm, semua bilangan ditambah 0,30.
Kesimpulan :
Dari
penjelasan materi diatas, untuk mencapai kualitas beton yang baik adalah
menggunakan material yang telah diketahui nilai kualitasnya melalui beberapa
test di laboratorium .
No comments:
Post a Comment