Cari yang lain_Kotak Penelusuran

Wednesday, 24 February 2016

Cara Membuat Beton Berkualitas

MENGETAHUI KUALITAS MATERIAL MEMBUAT BETON

DEFINISI
              Beton ialah suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran  semen (PC), pasir, kerikil (batu pecah yang kecil-kecil) dan air dengan perbandingan tertentu. Mutu beton ini ditentukan oleh mutu bahan dan perbandinghan komposisinya.
              Semen = Portlandcement (PC) aadalh suatu jenis perekat hydraulis , suatu bahan perekat yang jika diberi air akan dapat menjadi keras , karena proses kimia dari air dan semen tersebut. 

Semen dibuat dari CaO dan SiO₂ + Al₂O₃ + Fe₂O₃

Mutunya ditentukan oleh :

M     =         n ( n -1 ) x²        
                    SiO₂ + Al₂O₃ + Fe₂O₃

Harga M harus  = 1,7 – 2,2
              M          =   Modules Hydrolis
              CaO       =   Calcium Oxyde
              Al₂O₃    =   Aluniaarde
              Fe₂O₃   =   Ferrioxyde
              SiO₂      =   Silium Oxyde

              Pasir      =   berbutir  0 – 5 mm
Terdiri atas   :  
1.  Pasir halus  →   berbutir   0  -  1 mm
2.  Pasir Kasar  →   berbutir   1  -   5 mm

Sebelum dipakai harus diperiksa :
1. Bersih atau kotor (kotoran organic)
2. Kekerasannya
3. Persentase air yang terkandung
4. Pemeriksaan butir-butirnya (analisa saringan)
Yang terpenting      →     Analisa Saringan

Analisa saringan yang dikenal ada 2 macam saringan :
1.  Satu set saringan Jerman , diameter lubang :
0,2 mm, 1 mm, 3 mm , 7 mm , 15 mm dan 30 mm
2.  Satu set saringan Belanda, diameter lubang :
0,147 _ 0,296 _ 0,59 _ 1,17 _ 2,36 _ 4,70 _ 9,4 _ 18,8 dan 38,1 mm

Cara penggunaan saringan
          Saringan dengan diameter lubang terbesar di atas kemudian berurutan ke bawah. Pasir yang sudah ditimbang ditaburkan dari atas, yang tertinggal pada tiap saringan ditimbang dan dicatat. Hasilnya dilukiskan dalam grafik.

GRAFIK ANALISA SARINGAN JERMAN

  1.      Pada sumbu tegak dicatat pasir yang tidak menembus saringan dalam %
      2.Pada sumbu datar diameter lubang saringan :

  •       Jika hasil pemeriksaan kita tergambar dalam daerah cukup baik dan amat baik, maka pasir tersebut dapat digunakan untuk beton.
  • -        Jika hasil pemeriksaan kita terletak di luar garis tersebut di atas, maka pasir tersebut tak dapat digunakan untuk beton.
-          Kerikil        →     berbutir     5 mm – 30 mm
Air harus bersih, tidak mengandung kotoran organis, asam, dan garam. Air dihitung dalam % terhadap campuran kering semen, pasir. Dan kerikil, yaitu sekitar 6 – 14%. Dan jumlah air juga mempengaruhi sifat beton.
1.      Batu kenyal      =     Prosentage air       6   -    9%
2.      Beton encer     =     Prosentage air       9   -    11%
3.      Beton cair        =     Prosentage air       11 -    14%
Mutu beton sangat ditentukan oleh prosentage air. Dari beribu-ribu percobaan ternyata dengan percobaan yang menggunakan adukan dengan 6% air menghasilkan tekanan hancur (test kubus) yang tertinggi    307 kg/cm²

 Tekanan hancur ini ditentukan oleh harga W (water cement factor) :

W    =       Berat air        Dalam adukan semen
              Berat semen

Di samping itu mutu beton bergantung pula atas susunan butir-butir semen, pasir, dan kerikil. Agar mutu beton tinggi, maka campuran semen, pasir, dan kerikil harus padat. Untuk mendapatkan campuran yang padat ini diguknakan modules kehalusan dari prof. Abrams.
Untuk menghitung modules kehalusan digunakan satu set saringan dengan diameter lubang saring :
              0,15 – 0,30  –  0,60 –  1,4 – 2,8 – 5,6 – 11,2 – 23 – 46 – 90 mm

Cara menggunakan :
-          Campuran yang telah ditimbang lalu ditaburkan di atas saringan 0,15  yang tidak lolos timbangan harus ditimbang dan dicatat dalam %.
-          Kemudian ditaburkan lagi di atas saringan 0.30  dan yang tidak lolos di nomor saringan ini dicatat lagi dalam %.
-          Selanjutnya lakukan lagi cara ini sampai dengan saringan 90 mm.

Maka : Modules kehalusan  =       X % 
                                                  100 %  

Untuk mendapatkan konsistentie yang diharapkan dalam praktek dapat digunakan daftar modules kehalusan yang ideal dari Prof. Abrams.


Koreksi pada daftar-daftar dari Prof.Abrams dan Zwolsman pada pemakaian batu pecahan. Jika dipakai batu pecah sebagai pengganti kerikil atau jika bentuk tadi tidak bulat, maka dalam table itu harus dilakukan koreksi sebagai berikut :
1.      Untuk batu pecah dari ukuran yang, semua bil;angan dikurangi 0,25
2.      Untuk batu pecah dari bentuk pipih , semua bilangan dikurangi 0,40
3.      Untuk kerikil dari bentuk piph, semua bilangan dikurangi 0,25
4.      Untuk masa beton yang banyak apabila besar butir 20 mm, semua bilangan ditambah 0,10.
5.      Untuk urung-urung, dinding penahan (retaining wall) dan sebagainya apabila besar butir 40 mm, semua bilangan ditambah 0,20.
6.      Untuk urung-urung, dinding penahan (retaining wall) dan sebagainya apabila besar butir 80 mm, semua bilangan ditambah 0,30.

Kesimpulan :
Dari penjelasan materi diatas, untuk mencapai kualitas beton yang baik adalah menggunakan material yang telah diketahui nilai kualitasnya melalui beberapa test di laboratorium .
---------- o0o ----------
Artikel terkait tentang :
- Ilmu Teknik Sipil, silakan klik disini
Artikel lain :
- Segudang Resep Hidangan Masakan Indonesia, silakan klik untuk membuka
- Belajar membuat Database menggunakan Microsoft Access_untuk membuka silakan klik OK
MENGETAHUI KUALITAS MATERIAL MEMBUAT BETON

DEFINISI
              Beton ialah suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran  semen (PC), pasir, kerikil (batu pecah yang kecil-kecil) dan air dengan perbandingan tertentu. Mutu beton ini ditentukan oleh mutu bahan dan perbandinghan komposisinya.
              Semen = Portlandcement (PC) aadalh suatu jenis perekat hydraulis , suatu bahan perekat yang jika diberi air akan dapat menjadi keras , karena proses kimia dari air dan semen tersebut. 

Semen dibuat dari CaO dan SiO₂ + Al₂O₃ + Fe₂O₃

Mutunya ditentukan oleh :

M     =         n ( n -1 ) x²        
                    SiO₂ + Al₂O₃ + Fe₂O₃

Harga M harus  = 1,7 – 2,2
              M          =   Modules Hydrolis
              CaO       =   Calcium Oxyde
              Al₂O₃    =   Aluniaarde
              Fe₂O₃   =   Ferrioxyde
              SiO₂      =   Silium Oxyde

              Pasir      =   berbutir  0 – 5 mm
Terdiri atas   :  
1.  Pasir halus  →   berbutir   0  -  1 mm
2.  Pasir Kasar  →   berbutir   1  -   5 mm

Sebelum dipakai harus diperiksa :
1. Bersih atau kotor (kotoran organic)
2. Kekerasannya
3. Persentase air yang terkandung
4. Pemeriksaan butir-butirnya (analisa saringan)
Yang terpenting      →     Analisa Saringan

Analisa saringan yang dikenal ada 2 macam saringan :
1.  Satu set saringan Jerman , diameter lubang :
0,2 mm, 1 mm, 3 mm , 7 mm , 15 mm dan 30 mm
2.  Satu set saringan Belanda, diameter lubang :
0,147 _ 0,296 _ 0,59 _ 1,17 _ 2,36 _ 4,70 _ 9,4 _ 18,8 dan 38,1 mm

Cara penggunaan saringan
          Saringan dengan diameter lubang terbesar di atas kemudian berurutan ke bawah. Pasir yang sudah ditimbang ditaburkan dari atas, yang tertinggal pada tiap saringan ditimbang dan dicatat. Hasilnya dilukiskan dalam grafik.

GRAFIK ANALISA SARINGAN JERMAN

  1.      Pada sumbu tegak dicatat pasir yang tidak menembus saringan dalam %
      2.Pada sumbu datar diameter lubang saringan :

  •       Jika hasil pemeriksaan kita tergambar dalam daerah cukup baik dan amat baik, maka pasir tersebut dapat digunakan untuk beton.
  • -        Jika hasil pemeriksaan kita terletak di luar garis tersebut di atas, maka pasir tersebut tak dapat digunakan untuk beton.
-          Kerikil        →     berbutir     5 mm – 30 mm
Air harus bersih, tidak mengandung kotoran organis, asam, dan garam. Air dihitung dalam % terhadap campuran kering semen, pasir. Dan kerikil, yaitu sekitar 6 – 14%. Dan jumlah air juga mempengaruhi sifat beton.
1.      Batu kenyal      =     Prosentage air       6   -    9%
2.      Beton encer     =     Prosentage air       9   -    11%
3.      Beton cair        =     Prosentage air       11 -    14%
Mutu beton sangat ditentukan oleh prosentage air. Dari beribu-ribu percobaan ternyata dengan percobaan yang menggunakan adukan dengan 6% air menghasilkan tekanan hancur (test kubus) yang tertinggi    307 kg/cm²

 Tekanan hancur ini ditentukan oleh harga W (water cement factor) :

W    =       Berat air        Dalam adukan semen
              Berat semen

Di samping itu mutu beton bergantung pula atas susunan butir-butir semen, pasir, dan kerikil. Agar mutu beton tinggi, maka campuran semen, pasir, dan kerikil harus padat. Untuk mendapatkan campuran yang padat ini diguknakan modules kehalusan dari prof. Abrams.
Untuk menghitung modules kehalusan digunakan satu set saringan dengan diameter lubang saring :
              0,15 – 0,30  –  0,60 –  1,4 – 2,8 – 5,6 – 11,2 – 23 – 46 – 90 mm

Cara menggunakan :
-          Campuran yang telah ditimbang lalu ditaburkan di atas saringan 0,15  yang tidak lolos timbangan harus ditimbang dan dicatat dalam %.
-          Kemudian ditaburkan lagi di atas saringan 0.30  dan yang tidak lolos di nomor saringan ini dicatat lagi dalam %.
-          Selanjutnya lakukan lagi cara ini sampai dengan saringan 90 mm.

Maka : Modules kehalusan  =       X % 
                                                  100 %  

Untuk mendapatkan konsistentie yang diharapkan dalam praktek dapat digunakan daftar modules kehalusan yang ideal dari Prof. Abrams.


Koreksi pada daftar-daftar dari Prof.Abrams dan Zwolsman pada pemakaian batu pecahan. Jika dipakai batu pecah sebagai pengganti kerikil atau jika bentuk tadi tidak bulat, maka dalam table itu harus dilakukan koreksi sebagai berikut :
1.      Untuk batu pecah dari ukuran yang, semua bil;angan dikurangi 0,25
2.      Untuk batu pecah dari bentuk pipih , semua bilangan dikurangi 0,40
3.      Untuk kerikil dari bentuk piph, semua bilangan dikurangi 0,25
4.      Untuk masa beton yang banyak apabila besar butir 20 mm, semua bilangan ditambah 0,10.
5.      Untuk urung-urung, dinding penahan (retaining wall) dan sebagainya apabila besar butir 40 mm, semua bilangan ditambah 0,20.
6.      Untuk urung-urung, dinding penahan (retaining wall) dan sebagainya apabila besar butir 80 mm, semua bilangan ditambah 0,30.

Kesimpulan :
Dari penjelasan materi diatas, untuk mencapai kualitas beton yang baik adalah menggunakan material yang telah diketahui nilai kualitasnya melalui beberapa test di laboratorium .
---------- o0o ----------
Artikel terkait tentang :
- Ilmu Teknik Sipil, silakan klik disini
Artikel lain :
- Segudang Resep Hidangan Masakan Indonesia, silakan klik untuk membuka
- Belajar membuat Database menggunakan Microsoft Access_untuk membuka silakan klik OK